Pendidikan merupakan keharusan bagi setiap manusia, terutama anak-anak yang belum dewasa. Hal ini dapat diamati dengan jelas pada saat manusia lahir ke dunia dengan segala keadaannya yang lemah tidak berdaya dan tidak mengetahui segala sesuatu yang ada disekelilingnya merupakan petunjuk dan bukti bahwa anak adalah makhluk yang memerlukan bantuan pendidikan, arahan dan bimbingan menuju ke arah kedewasaan.
Situasi sosial kultural masyarakat akhir-akhir ini semakin menghawatirkan. Berbagai macam peristiwa yang merendahkan harkat dan martabat manusia berkembang di masyarakat bahkan dalam dunia pendidikan, semisal hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidakadilan, tipisnya solidaritas, meningkatnya kenakalan remaja, praktek korupsi yang semakincanggih dan massif, tindak pidana, sikap tidak etis terhadap guru, dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Fenomena ini seolah mempertanyakan kembali peranan pendidikan dalam membangun etika dan moral masyarakat.
Menghadapi situasi sosial, maka dibutuhkan peran guru pendidikan agama Islam untuk membentuk karakter siswa . Guru pendidikan agama Islam mempunyai tantangan yang sangat besar dalam belajar mengajar. Tidak hanya itu guru pendidikan agama Islam juga harus bisa, bahkan wajib bisa membentuk karakter siswa untuk menjadi masyarakat yang baik dan berguna bagi agama nusa dan bangsa.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan
karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan
berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan
semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun
dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa
depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan
disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa
mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah
kebinekaan, tanpa semangatberkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa
percaya diri dan optimisme.
Pendidikan karakter seringkali
timbul tenggelam dalam sejarah pendidikan nasional. Adakalanya pendidikan
karakter menjadi primadona, menjadi mata pelajaran khusus, kemudian menjadi
dimensi yang terintegrasi ke dalam seluruh mata pelajaran, dan adakalanya
pendidikan karakter diintegrasikan dengan pendidikan agama, pendidikan moral
pancasila, atau pendidikan akhlak mulia. Namun, ada juga saat dimana pendidikan
karakter sama sekali hilang dalam kurikulum pendidikan nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar